Arjen Robben merupakan salah satu pemain penting dalam skuad Bayern musim ini. (Andrew Medichini/Associated Press) |
Anak asuh Pep Guardiola akan melakoni lanjutan pertandingan Bundesligaakhir pekan ini untuk mempertahankan trofi musim lalu sekaligus menahbiskan diri sebagai tim terbaik di Jerman.
Namun di antara kesempurnaan tim asuhannya, ada satu individu yang patut diapresiasi: Arjen Robben. Pemain Bayern paling menonjol di paruh pertama musim ini.
1. Kebugarannya kian stabil
"Ah, Robben memang pemain hebat, tapi dia sering mengalami cedera". Mungkin itu ungkapan yang sering dikatakan oleh banyak orang tentang karirnya di Chelsea dan Real Madrid. Talenta cemerlang namun harus terbenma karena masalah cedera.Seiring waktu berjalan, catatan cedera Robben mulai berubah, setidaknya sejak ia mengenakan jersey Bayern.
Selain cedera otot robek selama musim 2010/11, Robben hanya absen tak lebih dari sebulan dalam tiga musim terakhir.
Robben mungkin pernah dibeli julukan si kaki kaca, tapi keberadaannya di lapangan selalu dinanti oleh rekan setimnya untuk membawa perubahan.
2. Kemampuan passing di atas rata-rata
Biasanya gaya permainan Robben cenderung kaku saat menggiring bola. Ia dibesarkan melalui akademi yang hanya terpaku pada kecepatan kaki untuk mencapai tujuan. Jarang kita lihat Robben mengoper kawan setimnya meskipun memiliki peluang mencetak gol lebih besar.Namun hal tersebut kian luntur sejak ia mulai meninggalkan sifat egoisnya. Ia tak hanya berperan sebagai pemain sayap yang membawa bola hingga ke kotak penalti, namun ia juga berperan sebagai seorang playmaker. Terbukti dengan empat assist dalam 18 pertandingan musim ini.
3. Kekuatan sundulan
Robben mungkin terkenal karena kemampuannya menggiring bola sambil berlari kencang, pergerakan tanpa bolanya juga patut diacungi jempol.Menurut Squawka, Robben telah mencetak banyak gol menggunakan kepalanya sama dengan jumlah gol yang ia cetak menggunakan kaki kanannya yang lemah. Statistik ini tentu membuka mata kita bahwa pemain sayap sama berbahayanya dengan striker berbadan tinggi.
4. Kekuatan mental saat menghadapi pertandingan besar
Mental baja tentu dibutuhkan bagi setiap pemain dalam menghadapi atmosfer laga besar, terutama di kompetisi yang ketat seperti di Liga Champions. Ronaldo dan Messi kerap "menghilang" ketika berhadapan dengan lawan yang sulit, sama halnya dengan Robben ketika meniti awal karirnya.The Dutchman mencetak gol penting ke gawang Borussia Dortmund di final Liga Champions 2012-13, dan mencetak tiga gol serta satu assist dalam sembilan pertandingan melawan Barcelona di kancah Eropa.
Dapat disimpulkan, Robben tumbuh subur karena pengalamannya menghadapi pertandingan dengan atmosfer dahsyat.
5. Usia
Mungkin dengan kepalanya yang plontos banyak yang mengira Robben tak lagi muda, bahkan ada yang mengira Robben lebih tua dari usianya saat ini.Di usianya yang kini 30 tahun, masih ada rentan waktu hingga dua musim ke depan di Bayern untuk mencapai puncak penampilannya. Bisa saja Robben memberikan kejutan di masa mendatang dengan usianya yang tak bisa dibilang muda lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar